Oleh : Bambang Imam
Lahan pasir, yang luas dan membentang di pesisir pantai selatan, sebenarnya memiliki potensi besar, untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian hortikultura, yang menguntungkan. Berbekal pengalaman, petani setempat berhasil mengubah lahan, yang awalnya gersang, menjadi lahan produktif, dengan panen hingga tiga kali setahun.
Frekuensi penanaman di lahan pasir ini, bergantung pada ketersediaan air, dan kesesuaian musim tanam. Untuk mengatasi keterbatasan air, petani menggunakan pompa air, untuk menarik air tanah, dan mengalirkannya ke lahan pertanian mereka. Bantuan pemerintah, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), sangat membantu, karena pompa air, yang diberikan kepada kelompok tani, memungkinkan pengelolaan air yang lebih efektif.